Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dinilai sangat tepat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Hal itu berkaca dari hasil survei Voxpol Center Research and Consulting yang menyebutkan pasangan capres-cawapres Anies-AHY unggul telak dengan memeroleh elektabilitas 50,7% dari kandidat lainnya di Pilpres 2024.
Menurut Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron, hasil survei tersebut menunjukkan adanya keinginan rakyat dari Anies-AHY untuk melakukan perbaikan dan perubahan.
"Kalau melihat hasil survei Voxpol jelas bahwa memang ada keinginan masyarakat, keinginan rakyat, Anies-AHY ini menjadi satu kesatuan untuk melakukan perbaikan dan perubahan," kata Herman usai sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11).
Menurut Herman, sosok cawapres juga sangat menentukan kemenangan di Pilpres 2024. Karenanya, pasangan Anies-AHY yang dinilai positif di kalangan masyarakat akan menjadi kajian di internal Partai Demokrat.
"Bagaimana kita bisa melihat pasangan Anies-AHY ini selau menang, oleh karenanya, dinamika politik sekarang ada di cawapres," ujarnya.
Survei Voxpol Center periode 22 Oktober–8 November 2022 mengungkapkan, pasangan Anies-AHY menang atas kandidat lainnya, terutama dalam skenario empat, tiga dan dua poros koalisi.
Dalam simulasi dua poros, pasangan Anies-AHY yang didukung Nasdem, Demokrat, dan PKS unggul telak dengan elektabilitas 50,7% melawan pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani yang memperoleh elektabilitas 32,6% walaupun didukung koalisi besar PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, PPP, dan PAN.
Pasangan Anies-AHY juga menang dengan elektabilitas 49,4% saat dihadapkan dengan pasangan Prabowo-Puan yang memperoleh elektabilitas 32,8%.
Kemudian, dalam simulasi tiga poros, pasangan Anies-AHY yang didukung Nasdem, Demokrat, dan PKS unggul dengan elektabilitas 37,3%, melawan pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto yang didukung Golkar, PAN, serta PPP dengan elektabilitas 28%. Terakhir, pasangan Prabowo-Puan yang didukung koalisi PDIP, Gerindra, dan PKB, dengan elektabilitas 23,4%.
Selanjutnya, dalam simulasi empat poros, pasangan Anies-AHY kembali unggul dengan elektabilitas 38,4% melawan pasangan Puan-Andika Perkasa 6,9% yang didukung PDIP, pasangan Airlangga-Ridwan Kamil 5,% yang didukung koalisi KIB Golkar,PAN, dan PPP, serta pasangan Prabowo-Khofifah Indar Parawansa 33,8% yang didukung koalisi Gerindra dan PKB.
Pasangan Anies-AHY tetap unggul dengan elektabilitas 32% ketika kombinasi pasangan Capres-cawapres dari KIB diganti menjadi Ganjar-Erick Thohir 29,5% dan pasangan Gerindra dan PKB menjadi Prabowo-Muhaimin Iskandar 25,5%. Pasangan Puan-Andika yang didukung PDIP memperoleh 3,1%.
Menurut Pangi , Anies dipilih karena alasan rasional. “Sebab Anies dianggap berprestasi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta,” ucap Pangi.