Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh membantah bahwa partainya sudah mendukung calon presiden untuk Pemilu 2024, termasuk adanya spekulasi yang menyebutkan NasDem mendukung majunya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau ini berpihak pada Bung Anies, ah salah itu. Berpihak pada Ridwan Kamil, salah juga itu. Khofifah, belum tentu. Jadi siapa? Kita cari bersama," kata Surya Paloh di hadapan Presiden Joko Widodo dalam Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-8 Partai NasDem, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11) malam.
Di hadapan para Ketua Umum parpol, Surya Paloh menegaskan, partainya akan menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden di Pemilu 2024.
"Kita akan lakukan dua tahun sebelum 2024 melalui proses konvensi capres. Ini harapan kita," kata Surya Paloh di hadapan kader dan Ketua Umum Parpol yang hadir.
Surya mengakui, di dalam menerima mandat sebagai Ketua Umum, saat Kongres dirinya juga sekaligus didorong agar maju di Pemilu 2024. Namun demikian, Surya menyadari betapa berat untuk menerima mandat tersebut.
"Kongres memintakan agar saya bersedia menjadi capres 2024. Ini yang paling terberat, bapak presiden. Mandat sebagai Ketum terpilih, bisa saya lakukan. Tapi memberikan harapan bisa jadi capres, saya nyatakan membalikan jarum jam kembali. Saya terima hormat, kalau tawaran ini berlaku 20 tahun lalu saya siap," ujarnya.
Namun akhirnya, dalam Kongres pun sepakat agar NasDem dapat menggelar konvensi untuk mencari putra atau putri terbaik bangsa untuk meneruskan apa yang sudah dilakukan Jokowi.
"Saya berikhtiar, di hadapan tokoh bangsa, partai ini harus berani membuka potensi anak negeri untuk pantas memimpin negeri ini," ucap Surya.
Anies Baswedan mengelak
Secara terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan akan fokus mengurus Jakarta yang telah dipimpinnya selama dua tahun terakhir.
"Saya ini, Masyaallah, bekerja di Jakarta baru 2 tahun. Terus presiden baru dilantik, belum 1 bulan," kata Anies Baswedan sambil diakhiri senyuman kecil saat ditemui di Balai Agung, Balai Kota Jakarta.
"Jadi, rileks dulu saja. Saya sekarang tetap fokusnya di Jakarta, fokusnya kegiatan-kegiatan terkait Jakarta," katanya.
Dia menyatakan hal itu saat ditanya mengenai kemungkinannya untuk maju dalam bursa Pilpres 2024 dengan dukungan Partai NasDem.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai konvensi pengusungan Calon Presiden Partai NasDem untuk 2024, Anies mengatakan dirinya tidak tahu dan belum memastikan akan bergabung atau tidak dalam konvensi itu.
"Saya tidak tahu (ada konvensi). Saat ini saya masih urusin Jakarta. Tuntaskan semua amanat di Jakarta, baru nanti kita memikirkan yang lain. Jangan semuanya dipikirin sekarang,” ujar Anies.
Anies yang menghadiri Kongres Partai NasDem yang kedua pada Jumat (8/11) lalu mengatakan kehadirannya tidak berhubungan dengan bursa Pilpres 2024 mendatang.
"Biasa aja (dengan Nasdem) . Jadi saya Gubernur Jakarta dan kalau ada pembukaan-pembukaan kongres, memang biasa diundang dan menyampaikan sambutan sebagai tuan rumah. Jadi sesuatu yang normal,” kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu diketahui memberikan kata sambutan dalam kongres partai itu.
Dalam sambutannya, Anies tak luput memberikan pujian kepada Surya Paloh yang memberikan contoh demokrasi, walaupun berbeda pandangan usai gelaran demokrasi pemilihan presiden. Anies menaruh kepercayaan bahwa Kongres Nasdem akan menjadi motor penjaga persatuan Indonesia.
Anies Baswedan merupakan salah seorang dari 45 deklarator dari Organisasi Kemasyarakatan Nasional Demokrat yang menjadi cikal bakal lahirnya Partai Nasdem. Ormas Nasdem dideklarasikan di Istora Senayan, Jakarta pada 1 Februari 2010.
Partai Nasdem menggelar puncak perayaan HUT Ke-8 di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/11) malam. Perayaan HUT Ke-8 Nasdem sekaligus menandai penutupan Kongres II yang digelar pada 8-11 November 2019.
Dalam perayaan HUT Nasdem nampak hadir Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, serta sejumlah tokoh politik dan Ketua Umum (Ketum) Partai.
Ketum partai yang hadir, nampak Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PSI Grace Natalie, Sekjen PBB Afriansyah Ferry Noor, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, dan Ketua DPR Puan Maharani serta Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Ant)