Ketua Umum (Ketum) Surya Paloh, ternyata belum memutuskan untuk mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 pada 10 November 2022. Surya Paloh disebut belum memutuskan capres final.
"Nasdem belum memutuskan siapa capres. Jadi keputusan itu ada di tangan Pak Surya," kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali kepada wartawan, Jakarta, Rabu (28/9).
Pernyataan Ali ini berbeda dengan pernyataan rekannya, Zulfan Lindan yang menyebut Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat akan mendeklarasikan Anies sebagai capres pada 10 November 2022.
Menurut Ali, apa yang disampaikan Zulfan merupkan pernyataan pribadi, bukan sikap resmi Partai Nasdem.
"(Deklarasi capres) Itu kewenangan ketua umum. Jadi kita tidak bisa mendahului keputusan ketum dengan partai koalisi. Kalau ada pernyataan 10 November deklarasi, itu pendapat pribadi," ujarnya.
Meski demikian, Ali mengakui bila Anies merupakan sosok yang paling berpeluang untuk diusung menjadi capres.
"Anies menjadi salah satu orang yang berpeluang karena Nasdem ingin capres orang yang mempunyai komitmen untuk meneruskan pembangunan. Kita mau pembangunan itu berkesinambungan. Jadi bahwa Anies menjadi salah satu orang yang ditetapkan dalam Rakernas dan Nasdem mengamati Anies menjadi gubernur Jakarta dan melanjutkan pekerjaan yang tidak sempat diselesaikan Pak Jokowi dan Anies melaksanakannya," ungkap dia.
Sebelumnya, Zulfan menyebut, Partai Nasdem bersama Partai Demokrat dan PKS akan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Deklarasi itu direncanakan pada 10 November 2022.
"Kandidat capres yang akan diusung Partai Nasdem itu ada tiga kan sejak awal, Pak Andika Perkasa, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Secara logika politik yang paling memungkin kan, ya Anies Baswedan dan memang akan diumumkan," kata Zulfan kepada wartawan, Selasa (27/9).
"Jadi soal capres pokoknya sudah selesai, Anies Baswedan capres Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat, sudah 99%," sambung dia.
Zulfan menuturkan, cawapres pasangan Anies Baswedan bisa saja diumumkan secara langsung atau bersamaan jika selesai dibahas.
"Kan yang urgent itu capres duluan, tetapi kalau dari sekarang sampai 10 November soal cawapres sudah selesai (diumumkan -red) bareng-bareng, tetapi kalau belum kan bisa dilanjutkan lagi," kata Zulfan.