Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, sesumbar Presiden Joko Widodo (Jokowi) takkan merombak (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat. Sebab, Kepala Negara justru memerintahkan para pembantunya untuk terus bekerja.
"Enggak ada tuh [reshuffle kabinet]. Presiden suruh kita kerja habis-habisan, kita kerja di lapangan," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Kamis (19/1).
Muncul dorongan untuk reshuffle kabinet, terutama kepada kader-kader Partai NasDem, seiring dicalonkannya Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) oleh partai besutan Surya Paloh itu. Tiga anggota NasDem ada di kabinet, salah satunya SYL, sapaan Syahrul.
Salah satu desakan untuk reshuffle diutarakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat. Dia bahkan meminta SYL dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, didepak dari kabinet.
SYL enggan memusingkan adanya isu reshuffle, termasuk yang menyasarnya. Eks Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengklaim lebih fokus bekerja daripada memikirkan kabar tersebut.
"Saya tidak mengerti itu, saya tidak mengerti itu, tetapi rasanya semua menteri kerja maksimal. Pak Jokowi tuh sangat paksa kita di lapangan," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengatakan, Jokowi takkan melakukan reshuffle kabinet dalam waku dekat. Pernyataan ini menanggapi rumor perombakan pada 1 Februari 2023.
"Enggak ada cerita reshuffle. Enggak ada cerita apa-apa," ucapnya, Selasa (17/1) lalu.
Praktikno mengungkapkan, Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana, Senin (16/1), justru mengapresiasi para menterinya karena berkinerja baik pada 2022. "Banyak sekali capaian positif di saat-saat yang sangat sulit."
Sementara itu, Jokowi sempat memberi sinyal merombak Kabinet Indonesia Maju. Namun, tidak memberikan jawaban pasti tentang waktunya. "Tunggu saja," katanya saat mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta, pada Senin (2/1).