Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partainya terus melakukan konsolidasi nasional di berbagai wilayah untuk mencapai target perolehan kursi yang sudah ditetapkan yakni 100 kursi DPR RI. Menurutnya, target tersebut bukan sebuah mimpi yang mustahil dapat dicapai.
"Target perolehan kursi dari 58 ke 100 bukan target gampang memang. Ini berat, tetapi bukan mustahil. Masih ada 33 dapil kosong yang kita belum punya dan harus diisi," ujar Jazilul Fawaid kepada wartawan, Senin (12/12).
Dia mengatakan, salah satu kunci kemenangan adalah penataan struktur kepartaian di semua tingkatan mulai dari tingkat ranting, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga pusat. Sejauh ini PKB sudah menyusun kepengurusan di semua tingkatan.
"Kunci kedua tentunya kekuatan bacaleg makanya kami sejak awal Oktober sampai Desember ini, membuka pendaftaran caleg online mulai DPRD II, provinsi dan pusat," tuturnya.
Selain itu, dengan modal 58 kursi di DPR atau setara 13,5 juta suara (9,6%), PKB juga berharap bisa mengusung ketua umumnya, Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
"Kami perlu menggelar rakor seperti ini karena ingin ada sinkronisasi perolehan suara di pusat dengan daerah sehingga nantinya semua caleg bisa sinergi," katanya.
Jazilul menyebut, dengan manajemen pemenangan yang baik maka target perolehan 100 kursi DPR RI diyakini bisa tercapai.
"Dalam pemilu selalu ada keajaiban. Pemilu 1999 Golkar yang begitu kuat di masa Orde Baru, bisa kalah. PKB yang baru pertama kali ikut pemilu saat itu, bisa menjadikan Gus Dur Presiden. Semoga 2024 kita bisa menjadikan Gus Muhaimin presiden atau wakil presiden," katanya.
Karena itu, Jazilul mengajak semua pengurus dan kader PKB di semua tingkatan untuk bekerja keras menyiapkan Pemilu 2024 semaksimal mungkin.
"Kita kombinasi kerja dan doa. PKB jauh-jauh hari mencalonkan Gus Muhaimin sebagai capres untuk memberikan contoh kepada para kader. Kalau tidak Ketum yang berikan contoh maju, siapa lagi?" ungkapnya.
Menurutnya, PKB memiliki modal besar basis pemilih dari kalangan santri dan Nahdlatul Ulama (NU). Namun, sebagai partai nasionalis religius, PKB juga harus membuka diri kepada berbagai kelompok lainnya. PKB juga merekrut caleg dari beragam suku, etnis dan agama.
"Selain basis pemilih majelis taklim dan kalangan santri, anak-anak muda juga harus dimasukkan dengan menggunakan pendekatan atau cara anak-anak muda. Saat ini banyak pengurus PKB di tingkat ranting diisi anak-anak muda," tuturnya.
Jazilul menegaskan bahwa dengan manajemen kerja yang baik, bukan mustahil PKB bisa memenangkan Pemilu 2024. "Kelompok kecil asal manajemen baik, dia bisa meraih kemenangan," katanya.