close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua MPR 2009-2014, Taufik Kiemas (kedua kiri). Twitter/@tifsembiring
icon caption
Ketua MPR 2009-2014, Taufik Kiemas (kedua kiri). Twitter/@tifsembiring
Politik
Selasa, 09 Juni 2020 15:45

Taufik Kiemas diusulkan jadi Bapak Empat Pilar

MPR berharap keputusan rampung saat 16 Agustus nanti.
swipe

Ketua MPR, Bambang Soesatyo, kembali mendorong politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), almarhum Taufik Kiemas, sebagai Bapak Empat Pilar MPR. Alasannya, demi kepentingan bangsa dalam merawat ingatan sejarah kolektif.

Saat menjabat sebagai Ketua MPR 2009-2014, Taufik mencetuskan empat pilar. Mencakup Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral, dan alat pemersatu bangsa; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945 selaku landasan konstitusional; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) wujud konsensus; serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu dalam kemajemukan.

"Gagasan kebangsaan almarhum Taufik Kiemas yang kemudian dibungkus dalam Empat Pilar MPR RI yang harus terus menerus disosialisasikan, merupakan senjata pamungkas bangsa Indonesia untuk tetap berdiri tegak dan berdaulat. Empat Pilar MPR RI memastikan api proklamasi yang dinyalakan Bung Karno dan para founding fathers Indonesia tetap berkobar," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (9/6).

Bamsoet, sapaannya, melanjutkan, lahirnya Empat Pilar MPR tak terlepas dari kekaguman Taufik terhadap Bung Karno. Sebagai proklamator yang memerdekakan dan menyatukan Indonesia, presiden pertama itu disebut tak menginginkan negara terpecah belah.

"Sebelum menjadi menantu Bung Karno dengan mempersunting Ibu Megawati Soekarnoputri, sosok Taufik Kiemas sejak muda sudah menunjukkan kekaguman yang besar terhadap Bung Karno. Tahun 1962 saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, beliau bergabung dengan organisasi kemahasiswaan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), yang berpatron pada PNI (Partai Nasional Indonesia) di bawah kepemimpinan Bung Karno," tuturnya,

Sebagai menantu sekaligus pengagum Bung Karno, menurut politikus Partai Golkar ini, Taufik merasa bertanggung jawab untuk menjaga Indonesia yang diwariskan. Karenanya, semua pihak diharapnya melanjutkan semangat juang pengabdian terhadap bangsa dan negara. Menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar MPR, misalnya.

"Kesetiaan dan kegigihan Taufik Kiemas terhadap Indonesia tak perlu diragukan. Di tengah sakit yang dideritanya, beliau bahkan masih menyempatkan diri menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila di Kota Ende, Flores, 1 Juni 2013. Hingga akhirnya pada 8 Juni 2013, raga fisiknya tak lagi bersama kita. Namun, semangat juang dan cintanya terhadap Indonesia masih akan terus menyelimuti kita," tandasnya.

Pernyataan serupa disampaikan Bamsoet kepada putri Taufik sekaligus Ketua DPR, Puan Maharani dan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, dalam suatu acara di Kompleks Parlemen, Jakarta, 23 Februari 2020.

Kala itu, dia mengklaim, pihaknya akan membahas usulan ini pada rapat pimpinan dan gabungan fraksi dengan DPD dan MPR. Diharapkan keputusan tersebut rampung pada Rapat Paripurna MPR, 16 Agustus mendatang.

Empat Pilar mulai disosialisasikan anggota MPR, mencakup DPR dan DPD, dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). Saat kali pertama dilakukan, menuai kritik karena hanya dianggap menghamburkan uang negara dan khawatir mengaburkan mana Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan