Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Said Abdullah, mengingatkan jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Bogor untuk membawa kasus bom melotov ke jalur hukum. Dia mengingatkan, jangan sampai ada kader yang terpancing dan main hakim sendiri.
Said meminta seluruh kader PDIP agar tetap menjunjung tinggi komitmen partai sebagaimana yang dicontohkan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnopoetri. Komitmen yang dimaksud adalah setiap tindakan kriminal yang dilakukan harus diselesaikan lewat jalur hukum.
"Kalau ada tindak kriminal dilakukan oleh siapa pun, komitmen partai sebagaimana yang diteladankan oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri, mengajukan ke proses hukum," ujar Said lewat keterangan tertulis, Rabu (29/7).
Said menambahkan, pihaknya akan bertindak sesuai aturan yang berlaku di negara ini, dan mempercayakan kasus ini kepada aparat hukum.
Lebih jauh, Ketua Banggar DPR RI ini berharap tidak ada pihak yang berpikiran PDI-P berada di atas hukum lantaran sebagai partai pemenang pemilu. Bagi dia, semua sama saja di mata hukum.
"Kita tidak berada di atas hukum dan kami berharap masyarakat tetap ikut menjaga ketertiban dan keamanan. Tidak perlu bersepekulasi. Sekali lagi kita negara hukum karenanya kami percayakan kepada aparat hukum," tutup Said.
Sebelumnya, beredar informasi Kantor Sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dilemparkan bom molotov oleh orang tak dikenal, Selasa (28/7).
Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM DPC PDIP, Rosenfield Panjaitan mengaku baru menyadari serangan bom molotov itu pada Pukul 05.00 WIB. Kendati tidak mendengar ledakan, namun saat hendak keluar kantor, ia melihat serpihan kaca sudah berserakan. Ditambah debu hitam pekat di sekitarnya.