Kunjungan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo ke NTB bersama Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi akan berdampak besar bagi tingkat keterpilihan Ganjar di provinsi itu. Tak bisa dipungkiri bahwa TGB punya magnet politik kuat di NTB.
TGB adalah seorang ulama dan yang pernah menjabat sebagai Gubernur NTB selama dua periode masa jabatan 2008 sampai 2018. Nahdlatul Wathan atau Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI), salah satu organisasi besar di NTB, tidak bisa lepas dari sosok TGB.
Direktur Ekseutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, NTB tidak banyak mempengaruhi suara kemenangan Pilpres, tetapi jika bicara peran TGB, pengaruhnya tidak hanya di NTB.
"TGB punya daya dulang suara cukup baik di kawasan luar Indonesia bagian barat," kata Dedi, Senin (19/6).
Dedi mengatakan keberadaan TGB akan baik dalam mewujudkan komposisi raihan suara. Apalagi Jawa sudah didominasi PDI Perjuangan dan Ganjar, maka bagian lain menjadi wilayah pertarungan TGB.
"Jika hanya di NTB tentu TGB akan berandil besar, bahkan bisa melengkapi suara di luar NTB," ujar Dedi.
Bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo melakukan konsolidasi di NTB usai sebelumnya melalui kegiatan serupa di Bali. Ganjar menegaskan, di NTB ia menargetkan menang suara 51% pada Pilpres 2024.
Ganjar mengajak kader mulai dari DPD, DPC, hingga ranting untuk melakukan upaya pemenangan. Termasuk dari aspek terkecil, mengawal suara di tingkat TPS. Gubernur Jawa Tengah meminta kader mengawal suara 151 orang di setiap TPS. Dengan demikian, target 51% suara di NTB bisa terealisasikan.
Sedangkan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat meyakini Ganjar akan menang besar di NTB. Menurut dia, pembangunan di era Presiden Joko Widodo akan jadi pertimbangan masyarakat NTB untuk memilih Ganjar.
"Kami akan berupaya 51 persen untuk Ganjar Pranowo. Enggak usah muluk-muluk," kata Rachmat.