close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
TGB tidak diundang dalam pertemuan Majelis Tinggi yang digelar Senin malam ini (9/7) di kediaman Presiden SBY, kawasan Megakuningan, Jakarta. / Antara Foto
icon caption
TGB tidak diundang dalam pertemuan Majelis Tinggi yang digelar Senin malam ini (9/7) di kediaman Presiden SBY, kawasan Megakuningan, Jakarta. / Antara Foto
Politik
Senin, 09 Juli 2018 22:20

TGB tak hadir di pertemuan Majelis Tinggi Partai Demokrat

Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi tidak tampak hadir pada pertemuan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang digelar di kediaman SBY.
swipe

Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi tidak tampak hadir pada pertemuan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang digelar di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu merupakan kader partai yang diketuai oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pria yang akrab dipanggil TGB itu menjabat sebagai anggota Majelis Tinggi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.

Max Sopacua, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, mengatakan ketidakhadiran TGB dinilai lantaran kesibukan. Dia memastikan, TGB masih kader partai berlambang bintang mercy tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, TGB tidak diundang dalam pertemuan Majelis Tinggi yang digelar Senin malam ini (9/7) di kediaman Presiden SBY, kawasan Megakuningan, Jakarta. 

Memang, belum lama ini TGB mengungkapkan dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melanjutkan kepemimpinan dua periode. Namun, sikap dukungan TGB disebut-sebut hanyalah personal, tidak mencerminkan sikap Partai Demokrat.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menekankan sikap politik TGB yang mendukung Presiden Joko Widodo memimpin dua periode, merupakan ranah dewan kehormatan partai.

"Itu merupakan bidang dewan kehormatan," ujar Syarief Hasan, di Jakarta, Senin (9/7).

Syarief mengatakan sejauh ini belum ada pembahasan di tingkat DPP Demokrat terkait sikap politik TGB.

Syarief Hasan meengaskan sikap TGB tidak mewakili Partai Demokrat. Perbedaan sikap politik di internal Partai Demokrat bukan pertama kali terjadi.

Pada Pilkada DKI Jakarta lalu, dua kader Demokrat yakni Ruhut Sitompul dan anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman juga berbeda pandangan dengan partainya.

Demokrat menyatakan sanksi pemecatan kepada keduanya. Namun, Hayono menegaskan dirinya lebih dulu mengundurkan diri.

Sumber: Antara

img
Sukirno
Reporter
img
Robi Ardianto
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan