close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Bakal Caketum DPP PAN, Drajat Wibowo (tengah), salam komando dengan Sekretaris Panitia Pengarah Kongres V PAN, Saleh Daulay (kedua kanan), saat mendaftar sebagai kandidat di Sekretariat DPP PAN, Jakarta, Sabtu (8/2/2020). Alinea.id/Valerie Dante
icon caption
Bakal Caketum DPP PAN, Drajat Wibowo (tengah), salam komando dengan Sekretaris Panitia Pengarah Kongres V PAN, Saleh Daulay (kedua kanan), saat mendaftar sebagai kandidat di Sekretariat DPP PAN, Jakarta, Sabtu (8/2/2020). Alinea.id/Valerie Dante
Politik
Sabtu, 08 Februari 2020 16:52

Tiga misi Drajad Wibowo pimpin PAN

Salah satunya, menjadikan partai sebagai oposisi pemerintah.
swipe

Bakal calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Caketum PAN), Drajad Wibowo, mengklaim, dirinya tak berniat merebut kekuasaan demi kepentingan pribadi. Namun, memperbaiki berbagai persoalan. Baik internal partai maupun budaya politik Indonesia.

"Ini untuk melanjutkan misi saya sejak belasan tahun lalu. Yaitu, memperjuangkan pemerintahan yang baik dan bersih di berbagai bidang," ucapnya usai menyerahkan formulir pendaftaran caketum di Sekretariat DPP PAN, Jakarta, Sabtu (8/2).

Salah satunya, meluruskan citra buruk sistem politik di mata publik. Upaya itu hendak dicapai dengan merombak dan membenahi pengelolaan keuangan partai politik (parpol).

Dia bakal membuat pengelolaan keuangan PAN transparan dan akuntabel. Juga layak diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun kantor akuntan publik (KAP).

"Saya ingin mengajak pemerintah, parpol-parpol, serta LSM untuk membahas masalah pengelolaan keuangan ini. Supaya tidak ada lagi politikus yang terjerat kasus. Dengan alasan korupsi demi dana partai," tuturnya.

Langkah itu, menurut Drajad, akan memberikan efek besar. Pun merembet horizontal ke pengelolaan keuangan kementerian dan lembaga lain.

"Memang tidak akan menjamin korupsi akan berhenti. Tapi, setidaknya kita bisa mengatasi salah satu alasan utama politikus dari parpol melakukan hal yang melanggar hukum," katanya.

Jika dipercaya memimpin "partai matahari terbit", dirinya pun bakal membawa PAN sebagai oposisi. Gencar memberikan saran konstruktif.

"Konsisten berada di luar pemerintahan, bukan berarti kami 'gebuk-gebukan' dengan pemerintah. Kami akan menjadi mitra dalam mencari solusi kebijakan terbaik," ujarnya.

Terkait internal, Drajad berencana memberikan otonomi lebih besar kepada pengurus daerah. Baik dewan pimpinan wilayah (DPW) maupun dewan pimpinan daerah (DPD).

"Pak Drajad sudah menyampaikan akan memberikan otonomi lebih besar kepada DPD dan DPW masing-masing. Dan itu, mendapat sambutan yang luar biasa," ucap Koordinator Kampanye Drajad, Ekos Albar, pada kesempatan sama.

Ketua DPW PAN Jawa Barat (Jabar), Edi Darnadi, mengamininya. Menurutnya, otonomi DPD dan DPW tergolong urgen.

"Ketentuan dalam proses-proses kepartaian selalu mendapat keputusan dari pusat. Sehingga, kerap bertentangan dengan daerah," kata dia.

Politikus PAN, Andri Kusuma, menambahkan, otonomi pengurus daerah menjadi masalah utama di kepengurusan lalu. Dirinya yakin, Drajad mampu menyatukan kekuatan partai. Agar memenangani Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kampanye "Senyap"
Dirinya menambahkan, kampanye yang dilakukan pihaknya berjalan senyap. Tidak digembar-gemborkan berlebihan. Seperti tiga kandidat lain.

Meski demikian, Drajad diklaim berhasil meraih minimal 40% dari total 590 suara pada Kongres V PAN. Rencananya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulteng), pada 10-12 Februari 2020.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan