Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, menyatakan tak mau kembali mengulang persaingan di Pemilu Presiden 2014 yang dibumbui dengan hujatan Cebong vs Kampret. Kubu Jokowi ingin perseteruan tersebut berakhir, karena menimbulkan luka yang dalam.
Direktur Program dan Kampanye Aria Bima, menyebut pihaknya tak mau lagi ada luka kampanye yang panjang seperti Pemilu 2014. "Kampanye seperti itu yang akan dihentikan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) ke depan," katanya di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (28/9).
Menurutnya, perseteruan Cebong dan Kampret hingga saat ini masih terus berlangsung. Cebong merujuk pada para pendukung Jokowi, sementara Kampret untuk pendukung Prabowo.
Perseteruan tersebut, kata dia, merupakan dampak dari kampanye pada Pilpres 2014 lalu diwarnai saling ejek. Suasana perkelahian, pertikaian, dan perseteruan, turut wewarnai kampanye Pilpres 2014 lalu.
"Dimana ternyata baik pendukung serta pengusung Jokowi maupun Prabowo, sebenarnya tidak siap melihat cara-cara kampanye yang dipenuhi oleh berbagai hal negatif. Tidak hanya black campaign tapi juga negatif campaign, sehingga menyebabkan luka batin yang tinggi," katanya menuturkan.
Maka itu, Aria menuturkan, TKN Jokowi-Amin berkomitmen untuk menyampaikan materi kampanya yang mendidik. Baik dalam menggunakan konten di media sosial (medsos), media online, maupun media mainstream.
Hal yang sama juga akan dilakukan oleh para juru bicara dan influencer Jokowi-Ma'ruf. Aria meyakini, hal ini dapat memberikan warna untuk menghasilkan Pemilu yang gembira dan tidak memunculkan permusuhan.