close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf mengaku kedatangannya ke Bawaslu tidak membahas dugaan pelanggaran iklan kampanye./AntaraFoto
icon caption
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf mengaku kedatangannya ke Bawaslu tidak membahas dugaan pelanggaran iklan kampanye./AntaraFoto
Politik
Kamis, 25 Oktober 2018 20:01

TKN klaim kedatangan ke Bawaslu tak bahas pelanggaran kampanye

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin mendatangi Bawaslu
swipe

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin mengaku kedatangan mereka ke Bawaslu tidak membahas dugaan pelanggaran iklan kampanye. 

Kedua iklan kampanye yang dimaksud yaitu iklan kampanye melalui videotron dan iklan kampanye nomor rekening di Media Indonesia dan Koran Sindo. 

Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin, Arsul Sani menjelaskan tidak membahas kasus secara spesifik yang menyangkut tim Jokowi-Maruf. Untuk kasus TKN mempercayakan prosesnya kepada Bawaslu. 

TKN pun meyakini Bawaslu akan berlaku bijak, adil serta akan mendengarkan kesaksian dari semua pihak. "Soal kasus kami hormati kewenangan Bawaslu. Kami tunggu prosesnya seperti apa," katanya di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (25/10). 

Berdasarkan pengakuannya, kedatangan TKN lebih banyak mengkonsultasikan rencana kampanye yang akan dilakukan tim. Hal tersebut agar terhindar dari dugaan pelanggaran kampanye.  Selain itu, Arsul pun menjelaskan pihaknya juga meminta saran dari Bawaslu terkait dengan jadwal kampanye calon presiden petahana. Hal tersebut ditanyakannya agar terhindar dari tudingan menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye.

Setelah melakukan konsultasi dengan Bawaslu, TKN Jokowi-Maruf akhirnya paham maksud citra diri yang dimaksud. Arsul pun mengaku selama ini pemahaman tentang citra diri oleh TKN dan Bawaslu berbeda. 

"Bawaslu menyampaikan saran supaya tidak menimbulkan perdebatan karena citra diri itu sifatnya akumulatif," jelas Arsul. 

Maksud dari akumulatif yaitu tidak memuat foto pasangan calon, nama Paslon dan nomor urut secara bersamaan. Jadi, cukup dipilih salah satunya saja yang ditampilkan, misalnya nama saja, foto saja atau nomor urut saja.  "Nah, hal seperti itu masukkan yang berharga bagi kami," jelasnya. 

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan