Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf berharap narasi ketakutan tidak lagi dimainkan untuk kepentingan politik jangka pendek. Bagi TKN mengangkat isu soal ketakutan dikhawatirkan bisa menjadi kenyataan.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional TB Ace Hasan Syadzily mengatakan, hal-hal pesimisme yang kerap dilontarkan pihak oposisi mempertaruhkan kepentingan rakyat. Padahal kata Ace, perbedaan pandangan dalam politik merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi.
Apabila narasi yang diciptakan dan diangkat membuat ketakutan ekonomi dikhawatirkan bisa membahayakan rakyat itu sendiri. Hal ini merujuk pada pernyataan oposisi seperti: Indonesia akan bubar di tahun 2030, rakyat Indonesia 99% hidup pas-pasan, harga-harga bahan pokok di pasar naik, tempe setipis ATM hingga chicken rice di Singapura lebih murah dibandingkan di Jakarta.
"Kami tahu bahwa tujuan dari narasi itu adalah bagian dari mencari simpati rakyat. Namun apakah harus dengan cara seperti itu apabila ingin mendapat simpati rakyat yang justu merugikan rakyat itu sendiri?," tukas Ace.
Ace beralasan pernyataan negatif dengan bernada pesimistis jika disampaikan secara berulang-ulang bisa jadi akan menjadi kenyataan. Ditakutkan pula dengan adanya pernyataan seperti itu dimanfaatkan oleh para spekulan pasar untuk meraih keuntungan ekonomi.
Akibatnya kata Ace, harga-harga akan naik di pasar tradisional dan akhirnya rakyat akan rugi. Pedagang pasar di pasar tradisional akan merasakan dampaknya.
Seperti diketahui, usai Presiden Jokowi menyebut politik genderuwo, Calon Wakil Presiden nomor 02 Sandiaga Salahuddin Uno membalasnya dengan genderuwo ekonomi. Sandiaga Uno kata Ace menakuti rakyat dengan nada pesimistis dan ketidakpastian ekonomi.
Padahal katanya, kondisi saat ini tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di masyarakat. Seolah-olah Indonesia dalam situasi yang menakutkan.
"Jokowi telah melakukan pengecekan langsung di pasar untuk memastikan harga-harga kebutuhan pokok itu apakah sesuai dengan yang dituduhkan. Ternyata kenyataan tidak. Harga-harga stabil sebagaimana data inflasi yang selalu terkendali selama pemerintahan Jokowi," katanya.