close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto (kiri) didampingi Ketua Dewan Kehormatan Chairuddin Ismail (kanan) saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (18/12). /Antara Foto
icon caption
Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto (kiri) didampingi Ketua Dewan Kehormatan Chairuddin Ismail (kanan) saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (18/12). /Antara Foto
Politik
Rabu, 18 Desember 2019 16:44

Tolak OSO, loyalis Wiranto bakal gelar munas tandingan

Kubu Wiranto menolak hasil Munas Hanura yang kembali menahbiskan Oesman Sapta sebagai ketua umum.
swipe

Ketua Dewan Kehormatan Partai Hanura Chairuddin mengatakan Musyawarah Nasional (Munas) Hanura yang kembali menahbiskan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum cacat prosedur. Menurut Chairuddin, mekanisme pramunas kubu OSO tidak sesuai dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) Hanura. 

"Semestinya OSO buat pertanggungjawaban kepada pengurus. Nah, pengurus ini harus melalui musyawarah daerah. Sekarang cek aja, ada enggak (musyawarah daerah)? Tiba-tiba ditunjuk (perwakilan) lalu dianggap memiliki hak suara. Menurut saya, kalau bicara demokrasi rasional itu, (mereka) tidak punya hak suara," kata Chairuddin di Hotel Atlet Century, Jakarta Pusat, Rabu (18/12). 

OSO kembali terpilih sebagai ketum secara aklamasi pada Munas Hanura di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (17/12) malam. Dalam munas itu, kubu OSO tidak mengundang pendiri Hanura Wiranto dan sejumlah petinggi Hanura lainnya. 

Menurut Chairuddin, munas yang digelar kubu OSO itu tidak mewakili kader Partai Hanura secara menyeluruh. Karena itu, ia menegaskan, kubunya akan menggelar munas luar biasa (munaslub) untuk menandingi munas tersebut. 

Ia optimistis munaslub bakal didukung mayoritas kader Hanura. Apalagi, kubunya juga telah membentuk struktur DPD dan DPC tandingan. Ia meyakini munaslub bakal membuka jalan untuk mengembalikan kejayaan Partai Hanura.

"Memang masih ada yang ikut sama dia. Tapi, itu perkara mereka yang lolos pileg dan takut di-PAW (pergantian alih waktu). Kami memaklumi. Banyak yang berharap. Bahkan, anggota partai yang kabur ke partai lain sudah pernah berjanji kepada kami untuk kembali kalau kami mau menyelamatkan partai ini dari OSO," jelas loyalis Wiranto itu. 

Kendati demikian, Chairuddin belum memastikan kapan munaslub tersebut akan digelar. "Tinggal kita konsolidasi. Jadi, tidak ada bentuk-bentukan lagi. Nanti mereka yang sudah sadar kalau, misal, mau bergabung, silakan. Kalau mau tetap sama Pak OSO, monggo. Tapi, berarti ada dua Partai Hanura. Kemudian kita lihat Partai Hanura sana abal-abal," tutur dia.

Lebih jauh, Chairuddin mengatakan, tak jadi soal jika Hanura harus kembali terpecah. Menurut dia, kader-kader yang berada di kubu OSO bukan kader murni Hanura. 

Chairuddin mengatakan, kubunya pun sudah punya calon yang bakal diangkat jadi pelaksana tugas Ketua Umum Hanura. "Calonnya Pak Daryatmo yang kami percaya. Dia juga bekas tandingan Pak OSO. Dulu juga ia sah menurut munaslub. Tetapi, tidak diakui oleh sana (OSO)," ujar dia. 

Daryatmo merupakan ketua umum hasil munaslub kubu Ambhara. Sempat berkonflik memperebutkan kepengurusan sah Hanura dengan OSO pada 2018, kubu Ambhara bubar setelah Wiranto turun gunung menjadi mediator antara dua kubu. 


 

img
Fadli Mubarok
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan