Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, diduga mempolitisasi hasil survei Median yang dirilis Minggu (26/4). Pangkalnya, namanya berada di urutan pertama terkait kepala daerah penangan pandemi coronavirus anyar (Covid-19) terbaik.
"Tidak elok di saat wabah Covid-19 dijadikan panggung politik Pak Anies," kata Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jakarta, Gembong Warsono, saat dihubungi, Kamis (30/4).
Hasil riset Median menyebutkan, sebanyak 24,1% publik meniai kebijakan Anies paling tepat dalam menangani Covid-19. Disusul Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (9,6%); Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (8,9%); Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (8%); dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (3,7%).
Gembong pun "menyemprot" Median. Baginya, surveyor mestinya tidak melakukan penelitian terkait pandemi untuk penggiringan opini.
Anggota Komisi A DPRD Jakarta ini juga berpendapat, masyarakat akan langsung merasakan kinerja kepala daerahnya tanpa ada survei itu. Apalagi, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih lama.
"Tahun 2024 masih jauh, enggak usah dipolitisir. Fokus tangani Covid-19 saja. Rakyat nanti akan menilai kinerja beliau," tutupnya.
Tingginya skor Anies, kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, dipengaruhi beberapa faktor. Kinerjanya paling baik, insiator pertama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dan mengantisipasi Covid-19 terawal.
Survei Media digelar 6-13 April 2020. Melibatkan 800 responden yang ditanya via sambungan telepon.
Responden dipilih secara acak dari 20.658 nomor telepon yang bersumber dari survei nasional Median sebelumnya. Tingkat kepercayaan hasil penelitian ini 95% dengan rerata simpangan (margin of error) 3,46%.