Unhan: Megawati bawa Indonesia lalui masa sulit

Universitas Pertahanan (Unhan) resmi menggelar sidang senat terbuka untuk mengukuhkan gelar Profesor Kehormatan dengan status guru besar tidak tetap kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Sidang senat terbuka pengukuhan Profesor Kehormatan Megawati digelar di Aula Merah Putih, Unhan, Bogor, Jumat (11/6). Sidang senat terbuka dipimpin oleh  Ketua Senat Akademik Unhan, Laksamana Madya TNI Prof, Dr. Amarullah Octavian.

Dalam sambutannya, Amarullah menyebut Megawati merupakan seorang putri terbaik Bangsa Indonesia, yang telah membuktikan keberhasilan menjadi Wakil Presiden RI tahun 1999-20002, dan selanjutnya menjadi Presiden RI tahun 2002-2004.

"Di Kalangan pemimpin dunia, belum ada seorang wanita dapat menjabat berturut-turut sebagai wakil presiden dan presiden," kata Amarullah disambut tepuk tangan tamu yang hadir.

Menurutnya, sejarah dunia juga mencatat tidak banyak presiden yang juga putri dari seorang presiden sebelumnya. Sebagai pemimpin nasional, kata Amarullah, Megawati mampu membawa negara dan Bangsa Indonesia melalui masa-masa sulit pascareformasi 1998.

"Dengan karakter dan wibawa yang kuat beliau mampu menyelesaikan krisis multidimensi dan meletakkan fondasi bagi tata negara dan tata pemerintahan yang terbukti kebenarannya hingga saat ini," ujar Amarullah.

Amarullah juga mengatakan, berkat kepemimpinan Megawati yang sangat menonjol maka Bangsa Indonesia, berikut pemerintah Indonesia mencapai jenjang prestasi kepemimpinan. "Tidak saja pada tatanan regional melainkan juga tatanan global," ujarnya.

Acara pengukuhan Megawati sebagai profesor kehormatan diikuti sejumlah tokoh dan pejabat pemerintahan. Di antaranya Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Mendikbudristek Nadiem Makarim,dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Yudo Margono, KSAU Fadjar Prasetyo, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hadir juga ketiga anak Megawati yakni Mohammad Rizki Pratama, Mohammad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani.