Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin, mendorong terwujudnya pemerataan pendidikan di Indonesia guna menyongsong usia emas pada 2045. Dalam hal ini, Ma'ruf menilai, Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui pendidikan berkualitas, agar pembangunan negara dapat terus berjalan.
Hal ini disampaikan Ma'ruf saat menghadiri penutupan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Minggu (20/11).
"Pendidikan dan pelatihan berkualitas harus kita usahakan agar terwujud secara merata bagi semua rakyat Indonesia di seluruh pelosok tanah air, baik bagi laki-laki maupun perempuan," kata Ma'ruf dalam sambutannya.
Disampaikan Ma'ruf, pendidikan tidak hanya terbatas pada lingkup formal di sekolah saja, namun juga merupakan proses belajar seumur hidup. Sehingga, penting untuk mempelajari berbagai hal baik dari bidang keilmuan maupun pengalaman hidup.
Sebab, menurut Ma'ruf, kedua hal tersebut memiliki pengaruh dalam pembentukan kualitas hidup di masyarakat.
“Pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran seumur hidup, yang akan berkontribusi luar biasa dalam memperbaiki kualitas hidup individu, baik dalam kehidupan personal maupun profesionalnya, sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Melalui kegiatan Muktamar ini, Ma'ruf mengajak seluruh anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk terus berjuang bersama pemerintah guna memastikan pendidikan yang berkualitas dapat dirasakan masyarakat secara merata. Selain itu, peran SDM organisasi keagamaan juga diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk memperkuat pembangunan nasional menuju Indonesia Maju.
“Saya mengajak Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk terus berjuang bersama Pemerintah. Muhammadiyah memiliki perangkat ekonomi dan sosial yang tersebar di seluruh negeri untuk menggerakkan pemberdayaan umat sehingga dapat menjadi kekuatan pembangunan bangsa,” tutur Ma'ruf.
Menutup sambutannya, Ma'ruf berpesan agar Muktamar yang telah diselenggarakan tersebut dapat menjadi wujud nyata kontribusi Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam pembangunan Indonesia.
“Muktamar Muhammadiyah tahun ini meneguhkan peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam memberi sumbangan bagi bangsa untuk mewujudkan kemajuan seperti yang diharapkan, melalui penyampaian dakwah bil-qaul maupun bil-hal, melalui tindakan nyata,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Terpilih Periode 2022-2027 Haedar Nashir, menyampaikan komitmen Muhammadiyah untuk menghadirkan Islam yang damai, menyatukan, dan memakmurkan. Dengan demikian, visi Islam berkemajuan untuk Indonesia ke depan dapat selalu ada untuk masyarakat, bangsa, dan negara.
“Insya Allah, Pak Wapres, Muhammadiyah dengan Islam berkemajuan akan terus membersamai umat, bangsa, dan semesta dengan cinta dan pengkhidmatan,” ujar Haedar.