Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman dinasnya, di Jalan Widya Chandra IV, Senayan Jakarta Selatan pada Senin (25/6). Pertemuan politik tertutup tersebut membahas tentang pemilihan umum yang akan digelar.
Prabowo yang datang mengenakan kemeja safari di tengah rintik hujan, langsung disambut oleh sang tuan rumah Zulkifli Hasan. Keduanya lalu melakukan pertemuan secara tertutup selama beberapa menit, setelahnya Zulkifli dan Prabowo memaparkan pandangan dan sarannya untuk menghadapi situasi politik ke depan, termasuk menghadapi Pilkada serentak yang akan diselenggarakan beberapa hari lagi.
"Ya tadi juga sudah dibahas oleh Pak Prabowo. Kami ingin para aparat netral, Bawaslu netral dan KPU netral. Sebab kita sebentar lagi akan menghadapi Pileg dan Pilpres," papar Zulkifli di Widya Chandra, Senayan, Jakarta, Senin, (25/6).
Prabowo mengingatkan agar TNI dan Polri netral dan tidak berkiblat pada kekuatan politik manapun. Apabila kedua institusi tersebut tidak netral, Prabowo menyebut dapat mencederai semangat reformasi.
"Saya pesan kepada adik-adik saya yang ada di Polri dan TNI harus bersikap netral dan tidak berpihak pada salah satu pasangan calon," tukas Prabowo.
Bicara kemungkinan koalisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres), ketua umum partai politik ini enggan mengomentarinya. Meski diakui Mantan Menteri Kehutanan era Susilo Bambang Yudhoyono ini memang ada pembicaraan ke arah sana. Didesak poin-poin yang dibicarakan dengan Prabowo, Zulkifli berjanji akan membocorkannya pada esok, Selasa (26/6) di Gedung DPR MPR.
"Namanya juga pertemuan dua Ketua Umum Partai Politik, masa tidak membicarakan soal itu. Sudah pasti itu," kata Zulkifli.
Sumber data Prabowo
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menggapi sejumlah respons atas kritik yang ditujukannya kepada Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Menurut Prabowo, selama ini kritik dan sarannya terkait kondisi negara dari beberapa aspek dan data yang dikutipnya berasal dari berbagai sumber data luar negeri.
Ia juga menegaskan kalau kritik yang disampaikan bukan berdasarkan perasaan benci namun secara akurat menggunakan data. Prabowo menggunakan sumber data seperti: Bloomberg dan Bank Dunia dan hasilnya menurutnya kondisi Indonesia saat ini tengah menunjukan kemunduran.
Sejumlah indikator menunjukkan penurunan, bahkan kalah sama negara-negara ASEAN seperti Singapura dan Vietnam. Imbasnya ke nasib rakyat, menurut Prabowo.
Prabowo saat bertemu dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. (Kudus, Alinea).
Mantan Danjen Kopassus TNI AD mengulangi kritiknya terhadap instansi Polri dan TNI yang saat ini dinilainya lemah. Makanya, kata Prabowo harus ditingkatkan anggarannya.
Meski begitu, Prabowo juga memuji kesungguhan Presiden Joko Widodo dalam membangun negeri. Bahkan, ia mengklaim mengenal betul sosok mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Saya kenal dia, dia itu orang yang baik dalam membangun negeri ini. Hanya saja dalam negara demokrasi kritik tentu tetap ada. Waktu dulu saya pernah bicara dengan beliau apabila kebijakannya tidak cocok dengan pandangan saya, maka akan saya kritik dan Presiden bilang silakan," terang Prabowo.